Langkah penting dalam IPA adalah
mengembangkan berpikir lewat proses ilmiah, yakni menggunakan langkah-langkah
tertentu dalam klasifikasi dan sistematisasi fakta, data menurut aturan
tertentu. Dalam manetapkan aturan inilah, manusia perlu memahami pola berpikir
logis yakni mampu menemukan ciri-ciri khusus dari fakta, membedakan fakta satu
dengan lainnya, menghubungkan fakta-fakta tersebut ke dalam hubungan yang
logis.
Proses berpikir ini akan berakhir pada
generalisasi, yakni diperolehnya rumusan baru dari fakta tersebut ke dalam
konsep, teori dan prinsip ilmiah. Hal inilah yang seringkali disebut hukum
ilmiah. Hukum ilmiah pada umumnya merupakan rumusan singkat dari kelakukan
gejala alam yang serupa, sejenis yang telah diperlihatkan kebenarannya lewat
kajian, penelitian dan verifikasi mengenai sekumpulan fakta yang berhubungan
dengan persoalan tertentu.
Sebagai gambaran misalnya penggolongan
benda-benda ke dalam isolator, konduktor dan semi konduktor merupakan
perwujudan dari dari langkah sistematis dalam studi mengenai benda di alam
semesta ini. Penggolongan ini tidak serta merta muncul, namun melalui proses
yang panjang. Pemahaman kita tentang sifat ini telah kita miliki, tanpa harus
mengulang eksperimen yang dilakukan oleh orang terdahulu.
Di sinilah hukum alam dipelajari, didalami
dan dimanfaatkan untuk mengkaji lebih mendalam struktur dan sifatnya. Dalam
bidang trigonometri yang banyak membantu IPA untuk menjelaskan bentuk dikenal
perbandingan antara keliling dan diameter lingkaran yang diperoleh nilai
sebesar 3,14159 yang dalam notasi matematis disebut phi (p) yang disederhanakan
dalam bentuk angka menjadi 3,14.
Lewat hukum ilmiah yang telah ditemukan di
atas dapat diperoleh pengertian yang lebih jelas, sederhana dan membantu dalam
pekerjaan berikutnya. Ditemukannya jenis bahan dan angka tetapan phi (p)
seorang tukang dapat merencanakan bahan maupun ukurannya dalam membuat
peralatan tertentu.
Misalnya membuat seterika, maka bentuk
geometris seterika dapat diperhitungkan supaya hemat ruang dan energi, indah,
rapi dan memilih bahan yang tepat agar kain yang diseterika menjadi lebih mudah
tertata rapi dan mudah serta nyaman. Pemakaiannya. Dengan demikian produk
seterika digemari oleh pembeli.
0 Response to "Hukum Ilmiah"
Posting Komentar