Ilmu pengetahuan tentang alam semesta dapat
maju seperti sekarang ini, tidak terlepas dari upaya keras dari para ahli di
bidangnya. Untuk memajukan ilmu pengetahuan dan teknologi, kemampuan berpikir
lewat IPA menjadi pembuka jalan bagi pemahaman sikap, proses maupun produknya.
Awal mula tahapan berpikir manusia pada
umumnya dimulai dengan tahap ragu-ragu, selanjutnya tahap berikutnya, muncul
tantangan yakni kesadaran akan adanya masalah dan pembatasan masalah. Dari
tahap pembatasan masalah ini manusia berupaya menemukan bagian yang lebih
fokus, terinci dan munculnya kesenjangan antara yang ada sekarang dengan yang
diinginkannya.
Tahapan semacam ini selanjutnya
ditemukan/muncul masalah yang lebih spesifik sehingga pada akhirnya dapat
disusun rumusan masalah yang lebih operasional. Masalah yang telah dirumuskan
dengan baik tersebut merupakan separoh langkah dalam memperoleh pengetahuan.
Mulai dari rumusan masalah ini manusia berusaha mencari kepastian masalah dan
berusaha untuk membina kesadaran menemukan berbagai sumber pustaka, melakukan
kajian pustaka dan merumuskan hipotesis.
Tahapan berikutnya adalah mencari alternatif
pemecahan masalah, yakni berupaya membangkitkan kesadaran menemukan metode
pemecahan masalah dengan mengupayakan langkah sistematis dalam pemecahan
masalah. Bagaimana melakukan observasi, klasifikasi, menentukan variabel,
inferensi, prediksi, merancang percobaan.
Melakukan observasi berkaitan dengan upaya
untuk melakukan pengukuran dengan alat ukur yang sesuai. Misalnya besaran
panjang diukur dengan penggaris, roll meter, besaran suhu diukur dengan
termometer, besaran waktu diukur dengan jam atau stopwatch, besaran kelembaban
udara diukur dengan higrometer dan sebagainya. Hasil pengukuran tersebut
seterusnya dilakukan pencatatan dan klasifikasi. Lewat pengukuran dan
klasifikasi inilah diperoleh data yang bersifat kuantitatif.
Contoh kasus I : cara pemecahan masalah lewat
eksperimen.
Siswa SMP kelas 8 sebanyak 5 anak,
masing-masing namanya A, B, C, dan D sedang malakukan eksperimen terhadap
tanaman kacang panjang dan kelimanya ditugasi untuk menyiram dengan air dan
mengukur pertumbuhannya dan menuliskan hasil pengukuran tentang tinggi tanaman
selama dua minggu. Dalam waktu dua minggu tersebut mereka memperoleh data hasil
pengamatan sebagai berikut, yakni siswa:
A : 10 cm, disiram tiap hari 100 cc air.
B : 15 cm, disiram tiap 2 hari 100 cc air.
C : 20 cm, disiram tiap 3 hari 100 cc air.
D : 5 cm, disiram 2 kali sehari dengan 100 cc
air.
Besaran ketinggian tanaman diukur dengan penggaris didapat satuan cm, besaran waktu dalam ukuran satuan hari dan minggu kalender, besaran volume air ditakar dengan gelas ukur dalam ukuran cc. Dari besaran yang diukur dan dicatat tersebut siswa telah dapat mengenal variabel dalam eksperimen tersebut.
0 Response to "Identifikasi Obyek IPA Secara Terencana dan Sistematis "
Posting Komentar