IPA (sains) mencakup beberapa pengertian
mendasar yang berkaitan dengan olah karya budi manusia dalam mengungkap alam
semesta.
Pendapat Sund (1975) menyatakan bahwa sains
mencakup tiga aspek yang terpadu yakni:
1) scientific attitudes (sikap
ilmiah),
2) scientific methods (metode
ilmiah) dan
3) scientific product (produk
ilmiah).
Obyek IPA melibatkan konsepsi ilmiah tentang
kenyataan alamiah. Metode disebut juga pendekatan pemecahan masalah lewat IPA
mencakup aspek berpikir induksi lewat pengalaman empiris, berpikir rasional
yang menghasilkan produk berpikir apriori dan gabungan antara emprisme dan
rasionalisme yang disebut kritisisme.
Sistematika sains (IPA) ditekankan pada
masalah yang pada umumnya dapat dikerjakan oleh manusia. Dalam hal ini ilmu
pengetahuan alam harus dapat diurutkan dan dipetakan (mapping) ke dalam hal
yang lebih detail (rinci). Di samping itu ilmu pengetahuan alam haruslah bertolak
dari kenyataan alamiah.
Dengan demikian, peran pengamatan,
pengukuran, klasifikasi menjadi pembuka tabir bagi benda yang jauh dari tempat
kita berada.
Pengamatan adalah upaya untuk memperoleh
bukti empiris, dalam rangka mengumpulkan informasi yang sifatnya faktual. Lewat
pengamatan didapatlah fakta, selanjutnya dengan menggolong-golongkan fakta
sejenis, membanding-bandingkan dan menghubungkan berbagai fakta; kegiatan ini
dalam rangka menguji dugaan atau ramalan yang telah diajukan.
Apabila ternyata ramalan yang diajukan
didukung oleh fakta yang dikumpulkan, artinya ramalan yan diajukan tersebut
cocok dengan realitas atau kenyataan. Hal inilah yang menjadi fokus dalam
memperoleh kebenaan ilmiah.Salah satu peralatan untuk melihat objek yang jauh
adalah teropong. Dengan teropong manusia dapat melihat benda yang jauh secara
objektif.
Sikap ilmiah dan proses ilmiah menyatu dalam
terapannya, artinya antara metode ilmiah dan sikap ilmiah tidak dapat
dipisahkan satu sama lain. Sikap ilmiah mencakup kepercayaan, keyakinan,
nilai-nilai, objektif, hasrat ingin tahu, rendah hati, jujur, kemauan untuk
mempertimbangkan fakta baru, pendekatan positif terhadap kegagalan, terbuka,
teliti dan sebagainya.
Dalam upaya menjelaskan fakta alamiah yang
seringkali merupakan bentuk rahasia alam tindakan para ilmuwan selalu dilandasi
pada sikap seperti dijelaskan di depan. Selanjutnya proses ilmiah atau
seringali disebut metode ilmiah merupakan cara khusus dalam memecahkan masalah.
Cara khusus ini meliputi langkah identifikasi
masalah, membatasi masalah, merumuskan masalah secara spesifik, mengajukan
hipotesis, mengumpulkan data, analisis data, menyimpulkan, ekstrapolasi dan
membuat sintesis dan evaluasi dan sebagainya.
Hasil temuan lewat proses ilmiah dan menggunakan sikap ilmiah secara akurat ini pada akhirnya diperoleh produk ilmiah. Produk ilmiah dalam IPA dapat berupa fakta, data, konsep, teori, hukum dan prinsip.
Hasil temuan lewat proses ilmiah dan menggunakan sikap ilmiah secara akurat ini pada akhirnya diperoleh produk ilmiah. Produk ilmiah dalam IPA dapat berupa fakta, data, konsep, teori, hukum dan prinsip.
0 Response to "Macam-macam Aspek Sains dan Hubungan Antara Sikap ilmiah dan Proses Ilmiah"
Posting Komentar