Berdasarkan jenisnya limbah dibedakan menjadi
limbah padat, cair dan gas serta limbah energi.
Limbah padat berupa benda padat yang di buang
ke lingkungan, misalnya partikel padat yang dikeluarkan dalam cerobong asap dan
aliran air, detergen padat, logam serta limbah lainnya. Limbah cair dapat
berupa minyak, asam sulfat, air raksa yang larut di udara dan air serta
lainnya.
Limbah berupa gas antara lain carbon
dioksida, carbon monoksida yang keluar dari knalpot kendaraan bermotor,
cerobong asap, amoniak yang dibuang ke ke lingkungan sekitar dan sebagainya.
Ukuran pencemaran udara yang banyak dikenal dinyatakan dengan ppm singkatan
dari part per million yang artinya banyaknya limbah yang dinyatakan dalam cc
per satu meter kubik udara. Limbah energi terjadi akibat energi bunyi misalnya
terjadinya kebisingan akibat mesin menghasilkan bunyi yang keras.
Polusi dapat terjadi manakala bahan pencemar
yang mengotori lingkungan telah melebihi ambang batas dan berpengaruh terhadap
kehidupan.
Untuk mempelajari jenis polusi ini secara
sederhana dapat dibedakan menjadi 3 kategori, yakni limbah digolongkan
berdasarkan pada:
a.
Tempat terjadinya polusi
b.
Bahan pencemar
c.
Tinggi rendahnya kadar pencemar.
Berdasarkan tempat terjadinya polusi, yakni
limbah yang dapat mengotori dan berpengaruh terhadap kualitas tempat, misalnya
polusi di udara, air, tanah. Polusi udara terkait dengan keberadaan partikel
atau zat di udara atau larutnya bahan kimia di udara lalu dihirup oleh makhluk
hidup sehingga dapat mengganggu kehidupan.
Misalnya gas karbondioksida, karbonmonoksida
yang produk buangan dari sisa pembakaran pada mesin atau kendaraan bermotor
yang dikeluarkan lewat knalpot mesin atau kendaraan bermotor. Gas H2S beracun
dan banyak dijumpai di daerah gunung berapi. Gas Nitrogendioksida,
sulfurdioksida yang terbentuk saat pembakaran batubara, dan sebagainya.
Polusi pada air dikenali lewat bau, rasa dan
warna. Dengan membandingkannya dengan air bersih yang layak diminum polusi air
disebabkan oleh berbagai jenis pencemar yang berasal dari sisa limbah industri,
sampah organik dan anorganik.
Limbah industri dan rumah tangga terjadi pada
pemukiman yang berada di sekitar daerah aliran sungai apabila di sepanjang
muara sungai tersebut terdapat industri yang membuang limbahnya ke sungai. Limbah
ini bisa berupa detergen, logam-logam berat, atau senyawa air raksa. Pada
lingkungan pertanian limbah dapat berasal dari bahan pembuat pupuk yang
selanjutnya terjadi penimbunan yang melebihi daya dukung air sehingga tumbuhan
dan binatang air tak mampu bertahan hidup lebih lama.
Polusi pada tanah disebabkan oleh berbagai
sebab di antaranya sampah plastik yang sukar hancur dalam tanah, botol plastik,
kaca, karet sintesis dan kaleng. Detergen yang secara alami sulit diuraikan
dalam air akan terserap oleh tanah sehingga mengotori lingkungan tempat
tinggal.
Polusi suara disebabkan oleh suara bising
kendaraan bermotor, mesin pabrik yang sedang beroperasi, pesawat terbang dengan
frekuensi penerbangan yang tinggi, suara yang berasal dari speaker pada tape recorder
atau bunyi amplifier yang digunakan dalam kegiatan dengan musik di gedung
auditorium.
Apabila polusi dibedakan berdasar bahan
pencemarnya maka dikenal polusi kimiawi, biologi dan fisika. Uraian di depan
telah diberikan contoh berbagai polutan yang bersumber dari bahan kimia,
misalnya carbon dioksida, carbon monoksida di udara, hidrocarbon, hidrogen
sulfat juga banyak dijumpai pada polusi udara. Pada polusi air juga banyak
terlarut bahan kimia yang membahayakan, misalnya zat radioaktif, logam-logam seperti
Hg, Pb, As, Cd, dan Cr. Tinggi rendahnya bahaya polusi kimia ini didasarkan
ukuran atau parameter tetentu. Misalnya parameter kimia, biologi dan fisik.
Termasuk parameter kimia antara lain tingkat
keasaman, alkalinitas, logam berat yang terlarut. Polusi yang bersumber dari
biologi pada umumnya berkaitan dengan kerja mikrorganisme yang mengganggu.
Misalnya gangguan limbah pada sumur akibat tercemar berbagai bakteri dan baksil
sebagai bibit penyakit. Parameter biologi meliputi ada tidaknya mikroorganisme
pengganggu.
Misalnya jumlah bakteri e-coli, virus, bentos
dan plankton. Dalam hal yang lain berkaitan dengan mikroorganisme, ukurannya
didasarkan pada parameter biokimia misalnya BOD (Biochemical Oxygen Demand)
yakni jumlah oksigen dalam air untuk mengukur banyaknya pencemar organik.
Selanjutnya polusi berasal dari bahan fisik misalnya plastik, kaleng, botol
kaca dan karet. Ukuran atau parameter fisik meliputi suhu, warna, rasa, bau,
tingkat kekeruhan serta radio aktivitas.
Polusi berdasarkan tinggi rendahnya bahan
pencemar dibedakan menjadi:
(a) polusi
yang menimbulkan iritasi,
(b) polusi
yang menyebabkan reaksi faal tubuh manusia dan
(c) polusi
yang telah merusak lingkungan dalam kadar yang tinggi.
Ukuran di atas di dasarkan pada ketentuan
dari WHO, yang menyatakan besaran tingkat pencemaran didasarkan pada kadar zat
pencemar dan lama waktu kontak antara pencemar dengan makhluk hidup, khususnya
manusia. Gangguan iritasi terutama terjadi setelah kontak antara pencemar
dengan panca indera manusia dan tubuhnya serta dapat menimbulkan gangguan
iritasi.
Apabila debu mengenai mata dapat menyebabkan
iritasi pada mata. Di samping itu limbah juga telah dapat mengganggu ekosistem
lain. Misalnya: mata akan terasa pedih saat terkena gas buang dari kendaraan
bermotor, terjadi gangguan pernafasan saat menghirup udara kotor dan
sebagainya.
Pada keadaan yang telah menganggu yakni
pencemaran telah mengakibatkan reaksi faat tubuh dapat lebih berbahaya. Hal ini
bila berlangsung lama yang dapat menyebabkan penyakit kronis. Misalnya penyakit
yang timbul akibat senyawa air raksa telah masuk ke tubuh manusia dan menyerang
syaraf, contoh kasusnya adalah kanker atau kelainan seperti kejadian yang
pernah di alami di Minamata Jepang.
Pencemar dengan kadar yang besar, pada umumnya
terjadi manakala terjadi kebocoran dari suatu instalasi nuklir. Polutan yang
dikeluarkan berupa zat radioaktif yang berbahaya. Misalnya terjadinya kebocoran
reaktor Nuklir di Chernobil Rusia, kebocoran yang terjadi di Bhoppal India dan
sebagainya. Kebocoran semacam ini sangat berdampak negatif dan berlangsung
sangat lama sehingga kehidupan makhluk di muka bumi terganggu.
0 Response to "Macam-macam Jenis Limbah Berdasarkan Tempat terjadinya, Bahan pencemar, dan Tinggi Rendahnya Kadar Pencemar"
Posting Komentar