Kemampuan berkembang biak suatu organisme
banyak ditentukan oleh lingkungan hidupnya. Lingkungan akan menyediakan
berbagai hal untuk kehidupan baik berupa makanan, tempat hidup, pengaruh iklim,
cuaca, kelembaban dan radiasi matahari. Dengan demikian pertambahan jumlah
individu dalam populasi bergantung pada pengadaan sumber daya alam dengan
jumlah tertentu.
Keadaan ini memberikan gambaran kepada kita
bahwa dalam lingkungan yang teraturpun, populasi jumlah manusia, hewan dan
tumbuhan cenderung masih dapat naik dan turun. Naik turunnya jumlah populasi
bergantung pada pengadaan sumber daya alam. Dengan sendirinya lewat persaingan
akan dapat dikaji lebih jauh tentang bagaimana upaya untuk mengintensifkan
perjuangan hidup.
Jika sumber daya alam persediaanya di
lingkungan tersebut kurang, muncullah ketegangan, namun jika persediaan sumber
daya alam cukup bagi makhluk, maka akan menghasilkan kehidupan yang tenang,
kehidupan tak bergejolak dan terjadinya interaksi dalam ekosistem, baik
interaksi antar populasi dan dalam populasi sendiri menjadi harmonis sehingga
dalam ekosistem dapat muncul kesimbangan dan ketenangan.
Keseimbangan dan ketenangan mengakibatkan
perkembang biakan menjadi lebih baik, seterusnya dalam populasi tertentu akan
berakibat bertambahnya jumlah anggota populasi tersebut. Kepadatan populasi ini
dapat meningkat melebihi daya dukung sumber daya alam yang secara tak langsung
juga mengakibatkan pengurangan individu dalam populasi tersebut lewat
persaingan. Sebaliknya bila perkembang biakan tak baik jumlah anggota populasi
pertambahannya menjadi lambat, mengakibatkan kepadatan populasi agak kurang
kehidupan menjadi tenang.
Apabila suatu ketika dalam ekosistem terdapat
perbedaan sifat keturunan dalam hal pengaruh tingkat adaptasi terhadap faktor
lingkungan fisik atau lingkungan biologi; maka kemudian yang timbul adalah
naiknya tingkat kepadatan populasi yang berakibat muncul persaingan. Dalam
keadaan demikian jasad hudup yang populasinya jarang tentu akan kalah dalam
persaingan ini.
Di sinilah jasad hidup yang dapat beradaptasi
lebih baik pada lingkungan dimana dia berada akan lebih berhasil dibandingkan
yang tak mampu beradaptasi. Jasad hidup yang adaptif akan lebih banyak
menghasilkan keturunan yang lebih banyak daripada yang non adaptif. Namun
demikian seringkali tampak bahwa individu yang adaptif memiliki kesan negatif,
yakni suka merusak pada populasi yang lain.
Dengan kata lain makhluk yang paling adaptif
adalah makhluk yang mampu menggunakan sumber daya alam di sekirtarnya secara
efisien. Penggunaan secara efisien inilah yang memberikan konotasi negatif
terhadap alam sekitar. Penggunanan secara efisien inilah yang mendorong
individu selalu berupaya memperoleh bahan semudah dan semurah mungkin dengan
resiko yang sekecil-kecilnya.
Tujuannya adalah agar kelangsungan hidup
dapat bertahan dalam periode waktu yang lama. Umumnya komunitas atau spesies
yang mampu bertahan dalam berbagai lingkungan tertentu inilah yang mampu
bertahan hidup dan berkembang biak dengan lebih baik daripada komunitas yang
berusaha mengambil alih peran dalam lingkungan yang kurang sesuai.
Interaksi antar komunitas dalam ekosistem
akan berakibat munculnya persaingan antar komunitas maupun antar individu dalam
komunitas. Persaingan ini tentu dapat berakibat pada ekosistem jangka pendek
maupun jangka panjang. Persaingan jangka pendek pada umumnya dapat
mengakibatkan perubahan ekologik.
Efek ini seringkali disebut efek ekologik.
Sebaliknya dalam rentang waktu yang panjang persaingan akan dapat mengakibatkan
evolusi. Namun demikian di sisi lain akibat munculnya perasaingan juga dapat
menimbulkan daya juang untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya.
Umumnya di alam semesta ini persaingan selalu
dimenangkan oleh komunitas yang kuat terhadap komunitas yang lemah. Bagi
komunitas yang kuat dan dapat memenangkan persaingan akan berakibat positif
dalam jangka pendek. Artinya dampak ekologiknya menjadi kurang beragam namun
kelangsungan hidup dari populasi atau spesies menjadi semakin baik.
Kehidupan yang lebih baik ini akan
memunculkan kelahiran lebih banyak. Anak keturunannya menjadi semakin banyak.
Hal ini tentu berakibat tumbuhnya populasi yang semakin padat huniannya.
Kejadian yang akan muncul adalah emigrasi (perpindahan) populasi dari satu
tempat ke tempat lain.
Persaingan antar individu dalam satu populasi
dapat berupa persaingan langsung antar individu dan persaingan tak langsung.
Persaingan langsung, seringkali dinampakkan dalam bentuk perebutan individu
betina oleh individu jantan.
Persaingan yang menonjol yang dapat teramati
dengan mudah adalah beberapa individu jantan memperebutkan betina, persaingan
ini dapat mengakibatkan tertundanya pembiakan. Dengan kata lain pembiakan dapat
menurun, sebab individu betina tertekan oleh kepadatan individu jantan
tersebut.
Secara nyata yang tampak dalam ekosistem,
apabila ekosistem dihuni oleh kelompok jantan yang lebih banyak, maka aktivitas
yang muncul adalah persaingan. Di sini aktivitas individu jantan lebih banyak
membuangbuang waktu untuk berusaha memenangkan persaingan dalam memperoleh
betina daripada melakukan perkembang biakan itu sendiri. Kenyataan inilah yang
disebutkan sebagai tertundanya keturunan.
Persaingan tak langsung juga dinampakkan
dalam hal perolehan bahan makanan untuk hidup. Seekor hewan dapat saja
kelaparan akibat sumber makanannya dihabiskan oleh hewan lain. Dalam hal ini
hewan yang mengalami kelaparan seringkali tak berani bersentuhan dengan hewan
yang mendahului dan menghabiskan bahan persediaan makanan tersebut, akibatnya
hewan yang kelaparan tersebut dapat mati.
Persaingan yang berakibat evolusi antara lain
dalam jenis hewan yang postur tubuhnya besar cenderung mengalahkan hewan yang
postur tubuhnya kecil. Hewan yang kecil ini akan terdesak, bahan makanan tak
dapat dia peroleh. Kekalahan dalam perebutan makanan bagi hewan yang postur
tubuhnya kecil dapat mengakibatkan usia dan daya berkembang biak menjadi
menurun.
Lama kelamaan proses regenerasi bagi hewan
yang tubuhnya kecil menjadi terganggu bahkan dapat mati atau berhenti jenisnya.
Kematian dapat mengakibatkan terputusnya regenerasi dan bahkan kepunahan bagi
hewan yang kalah dalam kompetisi.
Bagi hewan yang berhasil lolos dan
memenangkan kompetisi dan mampu beradaptasi dengan lingkungan maka secara
evolutif akan didapat turunan hewan yang tubuhnya besar-besar. Hal ini berarti
bahwa bagi hewan yang tubuhnya kecil akan cenderung tersisihkan dan dapat
berakibat kepunahannya.
0 Response to "Pengaruh Perkembangbiakkan Terhadap Ekosistem "
Posting Komentar