Pada bagian ini akan ditelaah peran manusia
sebagai makhluk yang dominan di muka bumi ini, atau manusia yang paling dominan
secara sadar maupun tak sadar dapat menjadi penyebab penurunan nilai ekosistem,
dan bagaimana upaya manusia dalam memperoleh kesejahteraan hidupnya.
Ada dua hal yang menjadi penyebab mangapa
manusia termasuk makhluk hidup yang paling dominan, yakni:
1) memiliki
kesanggupan untuk berkompetisi
2) memiliki
kemampuan yang dapat mempengaruhi makhluk lainnya.
Kesanggupan berkompetisi sudah dibuktikan
eksistensinya terutama dalam memperoleh makanan dan energi di alam semesta ini.
Manusia sanggup menghasilkan sumber makanan baru yang lebih unggul bagi dirinya
sedangkan makhluk lainnya tidak. Peran manusia dalam pelestarian lingkungan
hidupnya didasarkan pada kemampuannya yang tinggi dalam beradaptasi.
Kelestarian lingkungan merupakan hal yang
amat penting dalam peradaban dunia modern saat ini. Pemikiran pelestarian
lingkungan dan pelestarian sumber daya hayati bagi kehidupan di masa mendatang
merupakan tantangan yang menarik. Hal ini didasarkan pada pemikiran bahwa
manusia yang hidup di masa kini akan selalu berhadapan dengan
pesaing-pesaingnya, baik dari kalangan manusia itu sendiri maupun dengan hewan
atau tumbuhan lainnya.
Akibatnya persaingan itu tentu ada yang
menang dan ada yang kalah. Secara tidak langsung kehidupan generasi mendatang
akan ditentukan oleh akibat dari persaingan tak langsung ini. Dalam kenyataan
praktik di lapangan, tindakan seperti di atas seringkali asas kelestarian
lingkungan tersebut diabaikan, sehingga kecenderungan musibah dan malapetaka
menjadi bagian yang tak terpisahkan dengan diri kita.
Air menggenang dalam areal yang sangat luas
saat terjadi musibah banjir, air sampai mengalir deras di jalan raya yang
mengakibatkan perjalanan kendaraan terganggu. Masyarakat pengguna jalan
merasakan dampak dari bencana banjir tersebut. Beginilah bila bencana banjir
yang dapat berlangsung di alam semesta ini.
Pembahasan tentang energi yang dapat
dimanfaatkan dalam hidup dan kehidupan membawa konsekuensi bahwa energi tidak
dapat dilepaskan dari adanya beragam kehidupan di muka bumi ini. Dalam hubungan
ini pembahasan ekosistem tak dapat melepaskan diri dari pembahasan tentang
tumbuhan, hewan, manusia dan makhluk pengurai.
Kesemua hal yang dibahas tersebut akan selalu
mengacu pada sumber daya alam. Dengan demikian keanekaragaman makhluk hidup
juga merncakup pengkajian sumber daya alam yang penting bagi kelestarian
ekosistem. Aspek ini berkaitan dengan upaya mengatasi munculnya pencemaran
lingkungan akibat ulah manusia dan bencana alam yang terjadi.
Pencemaran mengakibatkan perubahan kondisi
lingkungan hidup yang mengarah pada terganggunya ekosistem secara keseluruhan.
Tindakan nyata perlu diwujudkan agar pencemaran lingkungan dapat dicegah dan
dihilangkan. Upaya pencegahan berkaitan dengan aspek perencanaan tata kota atau
tata daerah.
Pengawasan terhadap proyek-proyek
pembangunan menjadi bagian yang tak terpisahkan dari upaya preventif atau
mencegah kerusakan lingkungan. Proyek pengembangan sarana fisik, berupa
perumahan, jalan raya, sekolah, industri perlu mendapatkan pengawasan yang
ketat agar diperoleh lingkungan yang bersih, sehat dan nyaman bagi penghuni dan
makhluk yang hidup di sekitar pembangunan tersebut.
Polusi udara akibat buangan limbah dari kendaraan
dan pabrik perlu dilakukan dengan penanaman tanaman yang beragam dan setiap
jengkal tanah kosong diupayakan ditanami tanaman penghijau. Perhatian terhadap
peraturan tentang kadar zat kimia terlarut di udara perlu ditegakkan dengan
sanksi yang tegas bagi pelanggarnya.
Pemikiran daur ulang dari limbah yang dibuang
di suatu tempat, sehingga memunculkan inisiatif setiap warga untuk memanfaatkan
limbah yang dibuangnya. Penyediaan sarana pembuangan sampah yang jauh dari
pemukiman dan sosialisasi tentang komposisasi, daur ulang bahan bekas serta
pemanfaatan limbah untuk keperluan yang lebih baik menjadikan sarana untuk
mendidik masyarakat ke arah yang lebih baik.
Gejala-gejala semacam inilah yang memberikan
dorongan munculnya upaya untuk pengaturan jumlah populasi yang bertolak dari
kepadatan populasi. Tujuannya adalah antara lain agar bahan makanan dan tempat
tinggal mencukupi. Di sinilah bagi pertambahan jumlah populasi manusia perlu
pemikiran tentang KB (Keluarga Berencana) bagi kehidupan manusia agar hidupnya
bahagia, sejahtera tenang dan berbahagia.
Kemampuan manusia mempengaruhi makhluk lain.
Hal ini dibuktikan dengan kemampuan menata lingkungan menjadi lebih baik dan
nyaman bagi makhluk lainnya, kemampuan mengatur diri dan lingkungan sehingga
nyaman bagi kehiduan makhluk lain. Misalnya: dilakukan dengan cara memupuk
tanaman, tumbuhan menjadi semakin subur, menghasilkan hasil berupa biji atau
buah dengan baik. Mengatur peredaran energi sehingga semua makhluk dapat
menikmatinya.
Suatu makhluk dikatakan dominan secara
ekologik ditandai dengan kemampuan mengangkat jumlah anggota populasinya,
memperbesar ukuran tubuhnya dan kemampuan mengubah lingkungan sehingga
memungkinkan perkembangan tersebut. Kemampuan mengubah lingkungan hidup inilah
yang menandai manusia dikatakan sebagai makhluk tertinggi di muka bumi. Dengan
demikian manusia memiliki kewajiban untuk mengelola lingkungan hidup ini
menjadi lebih baik dengan cara yang bijaksana, pemanfatan sumber daya alam yang
efisien dengan memikirkan cara pelestariannya.
Berbagai masalah lingkungan hidup seperti
telah diungkapkan di bagian depan merupakan masalah umum yang dihadapi maanusia
saat ini. Dalam upaya peningkatan kualitas lingkungan hidup ini diperlukan
strategi mengatasinya. Di bagian ini akan diungkapkan hal-hal yang menjadi
persoalan hidup dan kehidupan manusia, seperti masalah energi dalam lingkungan
hidup.
Kebutuhan energi fosil dari hari kehari
semakin meningkat dan cadangan energi fosil yang terbatas, akan mencul
kecenderungan gangguan lingkungan yang semakin banyak. Apabila tidak dikelola
secara baik, dengan eksplorasi yang sangat gencar saat ini maka cadangan fosil
energi akan segera habis.
Dalam waktu tidak terlalu lama sumber-sumber
minyak bumi, batubara , gas bumi dan sebagainya ada kemungkinan telah terkuras
habis. Untuk mengatasi krisis energi di masa depan maka diperlukan perolehan
energi alternatif yang lebih banyak. Tujuannya agar kebutuhan energi bagi hidup
dan kehidupan manusia tetap tercukupi.
Salah satu cara yang dapat ditempuh adalah
dengan mengembangkan energi alternatif. Misalnya: mengembangkan energi biogas,
energi surya, energi nuklir dan sebagainya. Energi biogas adalah energi yang
dapat dihasilkan oleh proses pembusukan. Biogas dihasilkan kegiatan mikroba
pembusuk pada kotoran tinja (ternak, manusia) selanjutnya dikelola sebagai
bahan bakar alternatif rumah tangga.
Energi biogas ini umumnya belum dapat
dikembangkan secara besar-besaran karena keterbatasan sumber penghasil kotoran.
Di samping itu dengan fasiltas yang disediakan pemerintah untuk pengadaan bahan
bakar fosil energi masyarakat masih mudah memperoleh sumber energi dari minyak
bumi. Energi biogas ini baru menarik perhatian manakala masyarakat telah sulit
mendapatkan bahan bakar minyak bagi keperluan rumah tangga.
Diperkirakan nantinya energi biogas ini untuk
keperluan rumah tangga telah mencukupi. Di samping itu pembangunan reaktor
nuklir sebagai pembangkit listrik (PLTN) juga merupakan bagian dari upaya
memperoleh energi dalam jumlah yang banyak. PLTN dengan resiko yang kecil akan
menjadi dambaan dalam pemenuhan energi bagi masyarakat.
Perolehan energi lewat pembangkit listrik
tenaga nuklir ini memerlukan pengamanan yang cermat dari segi perencanaan,
pengoperasian, serta aspek pengolahan limbah nuklir. Pasca pengoperasian
reaktor inilah yang perlu mendapatkan perhatian agar tidak menimbulkan
pencemaran akibat radiasi. Kebutuhan uranium oksida sebagai bahan baku juga
perlu dipersiapkan dengan sebaik-baiknya,
agar reaktor tidak berhenti di tengah perjalanan pengoperasiannya.
Hal ini didasarkan pada pertimbangan bahwa
ukuran di Indonesia, harganya bahan bakar nuklir ini masih reklatif mahal dan
kebutuhan tiap tahunnya amat banyak. Namun demikian bila energi ini dapat
dikembangkan di negara kita, masyarakat akan memiliki masa depan yang cerah,
sebab nilai ekonomisnya lebih tinggi pembangkit listrik tenaga nuklir
dibandingkan sumber energi lainnya.
Pemanfaatan energi surya juga merupakan salah
satu energi alternatif yang baik, sebab negara kita hampir pasti tak akan
kurang bahan bakunya. Energi yang dihasilkan matahari ini dapat berlangsung
sepanjang waktu dan sangat baik sebagai pengganti energi minyak bumi dan gas
bumi. Pertimbangannya antara lain pencemaran yang dihasilkan kecil, bahkan
hampir tidak menimbulkan efek negatif bagi kehidupan.
Sumber energi tersedia hampir tak terbatas,
hanya saja sampai saat ini masih memerlukan pengkajian teknologi yang sesuai
bagi masyarakat Iindonesia. Beberapa lokasi telah dikembangkan energi ini,
namun masih dirasa memerlukan biaya besar serta efektivitas penggunaannya belum
dapat diketahui secara meluas di kalangan masyarakat.
Dengan berbagai pertimbangan seperti
diungkapkan di bagian depan, masalah kebutuhan energi untuk hidup dan kehidupan
manusia menjadi semakin rumit dan diperlukan strategi yang tepat. Cara yang
ditempuh adalah dengan melakukan inventarisasi kebutuhan energi, pertimbangan
cara eksplorasi yang efektif efisien, pengembangan energi alternatif dan perlu
perhitungan tentang dampak negatif terhadap kualitas lingkungan hidup kita.
Inventarisasi kebutuhan energi selalu mengalami kendala, karena keterlibatan
masyarakat dalam pengelolaan energi dan sumber daya alam masih sangat terbatas.
0 Response to "Peran Manusia Dalam Menjaga Kelestarian Lingkungan "
Posting Komentar