Beberapa
hasil penelitian di Bali dan Sumatera menunjukkan keperluan air yang cukup
besar antara 18 -50 mm/hari (2,1 –5,8 l/det/ha) dengan total keperluan air
sekitar 400 -900 mm.
Kondisi
sosial dan tradisi yang ada serta ketersediaan tenaga kerja manusia, hewan atau
traktor di suatu daerah sangat menentukan lamanya pengolahan tanah.
Pada
umumnya perioda yang diperlukan setiap petakan sawah untuk pengolahan tanah
(dari mulai air diberikan sampai siap tanam) adalah sekitar 30 hari.
Sebagai
suatu pegangan biasanya sekitar 1,5 bulan diperlukan untuk menyelesaikan
pengolahan tanah di suatu petak tersier. Pada beberapa kasus di mana alat dan
mesin mekanisasi tersedia dalam jumlah yang cukup, perioda tersebut dapat
diperpendek sampai sekitar 1 bulan.
Total
perioda pengolahan tanah di suatu daerah irigasi biasanya antara 1,5 sampai 3
bulan tergantung pada jumlah golongan
Kebutuhan
air sawah untuk padi ditentukan oleh faktor-faktor berikut, (1) penyiapan
lahan, (2) penggunaan konsumtif, (3) perkolasi dan rembesan, (4) pergantian
lapisan air, (5) curah hujan efektif.
Periode
pengolahan lahan membutuhkan air yang paling besar jika dibandingkan tahap
pertumbuhan. Kebutuhan air untuk pengolahan lahan dipengaruhi oleh beberapa
faktor, diantaranya adalah (1) karakteristika tanah, (2) waktu pengolahan, (3)
tersedianya tenaga dan ternak, serta (4) mekanisasi pertanian.
Kebutuhan
air untuk penyiapan dapat ditentukan berdasarkan kedalaman tanah dan porositas
tanah di sawah, seperti diusulkan pada Kriteria Perencanaan Irigasi 1986
sebagai berikut.
PWR
= kebutuhan air untuk penyiapan lahan (mm)
Sa
= derajad kejenuhan tanah setelah penyiapan lahan dimulai (%)
Sb
= derajad kejenuhan tanah sebelum penyiapan lahan dimulai (%)
N
= porositas tanah, dalam % rata-rata per kedalaman tanah
d
= asumsi kedalaman tanah setelah pekerjaan penyiapan lahan (mm)
Pd
= kedalaman genangan setelah pekerjaan penyiapan lahan (mm)
F
1 = kehilangan air di sawah selama 1 hari (mm)
0 Response to "Perioda Pengolahan Tanah "
Posting Komentar