Implikasi Keaneka Ragaman Hayati

Manusia adalah makhluk yang dapat memakan hampir pada semua macam jenis makanan, sehingga manusia dimungkinkan menjadi lebih unggul dibandingkan dengan makhluk lainnya. Manusia akan dapat hidup dimana-mana dan dapat hidup dalam suasana apapun. Manusia dapat adaptasi lebih baik daripada makhluk lainnya pada lingkungan hidup yang beragam.

Bahkan manusia dapat menciptakan suasana yang nyaman bagi diri sendiri dan kelompoknya untuk hidup beserta anak keturunannya. Sebaliknya makhluk tertentu, seperti ikan hanya akan hidup di dalam air air tawar, bila air tak tersedia tentu ikan tersebut tak dapat hidup.

Dengan demikian ikan yang memiliki lingkungan terbatas, jumlah populasinya juga akan terbatas akibatnya penyebaran hidup dari ikan ini juga terbatas. Di sinilah pentingnya keaneka ragaman makhluk di dalam suatu ekosistem, sebab akan berpengaruh besar terhadap kelestarian ekosistem itu sendiri.

Di setiap lingkungan hidup dapat diamati adanya penyebaran spesies yang berbeda-beda, baik dari segi tingkat jumlah huniannya yang berjubel-jubel atau daerah yang tingkat hunian jarang. Kedua lingkungan tersebut dapat diamayi di sekitar kita. Jika penghuninya berjubelan, tentu lingkungan alam yang terbatas ini akan berubah dengan sendirinya sebagai akibat ulah penghuni tersebut.

Apa yang terjadi ? Untuk menjawab pertanyaan ini tentu tidak mudah, namun alternatif yang mungkin terjadi yang dapat dianggap suatu hal yang pasti adalah lingkungan pasti berubah. Di samping itu akan terjadi interaksi individu dalam ekosistem tersebut yang berdampak negatif. Keadaan lingkungan yang paling menyakitkan adalah adanya upaya organisme makhluk hidup untuk saling memusnahkan, yakni antar penghuni yang berlawanan jenisnya akan saling berebut dan memusnahkan.

Tujuan dari persaingan tersebut adalah untuk mengurangi jumlah individu dalam ekosistem tersebut. Akibat dari persaingan yang berlanjut adalah pengurangan jumlah individu, spesies dan bagi makhluk hidup yang populasinya jarang akan menjadi musnah. Hal inilah yang perlu dicermati agar upaya pelestarian ekosistem dapat berhasil.

Jadi lingkungan yang stabil secara fisik merupakan lingkungan yang terdiri dari spesies yang beragam. Kehidupan terdiri dari spesies yang umum sampai spesies yang sangat khusus, atau ekosistem yang terdiri dari makhluk yang banyak di jumpai di alam semesta ini sampai makhluk yang jarang dijumpai di alam semesta. Lingkungan yang stabil ditandai oleh adanya perubahan iklim yang stabil sepanjang waktu.

Dengan keadaan iklim yang stabil ini dapat berakibat keanekaragaman kehidupan makhluk dan pola penyebaran menuju bentuk kesatuan populasi menjadi lebih baik. Materi, energi, ruang dan waktu serta keanekaragaman hayati merupakan bagian yang perlu mendapatkan perhatian dalam pelestarian lingkungan.

Implikasi dari uraian tentang keaneka ragaman hayati di atas adalah:

a.   materi beredar atau melakukan siklus dalam ekosistem. Ungkapan ini mengandung makna bahwa dengan bantuan energi diperlukan waktu yang cukup untuk dapat diubah materi dari satu bentuk ke bentuk berikutnya pada saat menjalani siklusnya. Kelalaian dalam mengelola materi ini akan berakibat pencemaran alam. Misalnya: munculnya tumpukan sampah yang berada di berbagai tempat, merupakan akibat dari kelalaian manusia dalam mengelola materi ini. Kelalaian ini diperlihatkan dalam bentuk gambaran manusia kurang memberikan waktu yang cukup kepada mikroba untuk melakukan fungsinya dalam siklus kehidupannya. Pencemaran merupakan gejala teknologi yang berlawanan dengan kehendak dan kemampuan alam semesta untuk mengubahnya. Pada umumnya manusia hanya ingin menjauhkan diri dari sampah, bukan mengelola sampah. Caranya adalah dengan membuang jauh dari lokasi tempat tinggalnya.
b.   pemerolehan dan pengadaan sumber daya alam akan menentukan kapasitas dari lingkungan untuk menampungnya. Dari cara eksplorasi sumber daya alam, baik itu minyak bumi, nuklir dan semacamnya memungkinkan kapasitas bumi dapat menurun dan bahkan untuk beberapa sumber daya alam akan habis. Ketergantungan kita pada sumber energi dari minyak bumi, nuklir yang merupakan energi tersimpan menyebabkan habisnya energi fosil yang non renewable tersebut yang pada gilirannya kapasitas bumi menjadi merosot.
c.   keaneka ragaman bentuk kehidupan sebagai sumber daya alam diharapkan dapat meningkatkan kemantapan. Namun yang terjadi dalam praktik nyata di alam semesta tentang pemanfaatan sumber daya alam, khususnya minyak bumi ini adalah terganggunya komponen ekosistem dan cenderung meninggalkan bekas kerusakan dari lingkungan hidup.
d.   efisiensi dalam perolehan, pemanfaatan dan pengelolaannya umumnya sulit dicapai, bahkan terjadi gejala sebaliknya. Dalam hal ini malahan terjadi kerusakan lingkungan.setelah teknologi eksplorasi berkembang pesat. Di sini ada kecenderungan kurang cermat dalam menafaatkan energi. Konsekuensi akibat dari pemakaian energi yang tak cermat ini adalah aliran energi dalam ekosistem menjadi kurang terkontrol.  

Diperkirakan ada kecenderungan pemanfaatan energi hanya untuk kepentingan manusia semata, kurang memperhatikan kehidupan makhluk lain. Akibatnya terjadi penumpukan energi pada manusia, atau komponen biotik tertentu yang menguntungkan manusia sehingga ekosistem menjadi kurang mantap.

Semua kejadian di atas, mengakibatkan ekosistem manusia menjadi rawan terhadap perubahan lingkungan, terutama perubahan yang ekstrim. Dalam hal ini perubahan yang ekstrim dari iklim dapat mengakibatkan munculnya kembali wabah penyakit, serangan hama dan perubahan cuaca dan iklim yang tak menentu.

Ketidakmantapan ekosistem ini disebabkan jumlah manusia di bumi cenderung meningkat populasinya, sedangkan spesies tumbuhan yang diproduksi hanya sejenis. Misalnya: manusia di indonesia hanya cenderung menanam padi, gandum, jagung dan palawija. Hal ini mengakibatkan hewan yang dapat diternak hanyalah sapi, domba, kerbau, dan sebangsanya.

Dengan demikian populasi makhluk hidup lainnya tidak disediakan konsumsi bahan makanannya. Tentu bagi makhluk yang tak disediakan sumber makanan keadaannya menjadi tertekan dan diprediksi tak dapat bertahan lama hidup di muka bumi. 

0 Response to "Implikasi Keaneka Ragaman Hayati"

Posting Komentar