Eksperimentasi merupakan kegiatan yang
bersumber pada data empiris. Eksperimen merupakan kegiatan yang berkaitan
dengan fakta-fakta baru pada IPA.
Dalam pelaksanaannya eksperimen IPA
seringkali diperlukan perlakuan khusus dengan menerapkan secara terkendali atau
dikontrol agar supaya gejala yang diamati tidak mengalami perubahan terlalu
besar.
Penyimpangan yang besar dapat mengakibatkan
hasil peramalan tersebut sukar dilakukan verifikasi empiris dan disimpulkan.
Lewat eksperimen, ramalan yang didapat sebagai hasil pemikiran mendalam
berdasar bukti empiris dapat dibuktikan kebenarannya.
Dengan ungkapan lain lewat ramalan yang telah
dimunculkan tersebut, harus dapat dibuktikan dengan ekesperimen.
Dengan demikian lewat kegiatan eksperimen ini
dapat dilakukan verifikasi terhadap fakta baru sehingga dapat diperoleh
gambaran tentang fakta yang lebih luas. Ramalan dilakukan lewat aktivitas
berpikir deduksi merupakan bagian yang tak terpisahkan dari kemampuan berpikir
manusia secara benar dan meyakinkan.
Ada kalanya dalam meneliti gejala IPA
pengendalian variabel dalam eksperimen seringkali sulit dilakukan atau bahkan
tidak dapat dilakukan pengendalian terhadap variabel sama sekali. Misalnya pada
penelitian astronomi, geologi serta beberapa penelitian dalam fisika dan kimia
lainnya.
Kesukaran pengendalian ini bisa disebabkan
munculnya gejala yang dapat teramati dalam periode waktu yang lama sekali atau
dalam jarak yang sangat jauh, atau dengan ukuran yang sangat kecil untuk diukur
menggunakan alat ukur.
Kemunculan komet halley yang berlangsung
setiap tujuh puluh lima tahun sekali, gejala gerhana matahari total, gerhana
bulan, dan gejala banjir besar pada kawasan sungai yang besar juga dapat
berlangsung dalam periode waktu yang lama.
Ruang lingkup kajian IPA dibedakan menjadi
gejala alam biotik dan abiotik. Gejala alam biotik merupakan gejala alam yang
berkaitan dengan sifat biologis, misalnya bernafas, tumbuh dan berkembang,
transport aktif, berkembang biak dan sebagainya.
Gejala alam biotik ini mencakup gejala
kejadian dan gejala kebendaan pada makhluk hidup, baik tumbuhan, hewan maupun
pada manusia. Gejala alam abiotik meliputi gejala perubahan yang berkaitan
dengan sifat fisika dan kimia suatu benda maupun peristiwanya.
Dalam kajian gejala abiotik, penting untuk
dipahami peranan ilmu kimia dan fisika. Tergolong pada peristiwa fisika antara
lain memuai, perubahan wujud zat, gejala kalor/panas, kelistrikan dan
kemagnetan, perubahan posisi, energi, impuls, momentum dan sebagainya.
Gejala kimia merupakan gejala yang terjadi
akibat reaksi kimia. Dalam hal ini dapat terjadi perubahan yang sifatnya lain
dengan sifat awalnya. Misalnya kayu dibakar menjadi arang; asam dicampur dengan
basa menjadi garam dan sebagainya.
0 Response to "Ruang Lingkup Kajian IPA"
Posting Komentar