Hasil-hasil
penilaian kualitas air irigasi kemudian diinterpretasikan untuk penilaian sifat
dan kualitas air berdasarkan kriteria yang berlaku bagi klasifikasi air untuk
irigasi, misalnya berdasarkan klasifikasi air irigasi menurut Scofield.
Penilaian
juga dilakukan terhadap sifat dan kadar lumpur melalui berbagai analisa,
misalnya air dalam bentuk jumlah, sifat fisik dan kimianya, sedangkan tingkat
keasaman air diukur dengan pH meter.
US-Salinity
Laboratory Staff membagi kualitas air irigasi menjadi 3 kelas berdasarkan pada
tingkat daya hantar listrik (DHL), kadar garam total, persen Natrium dan kadar
unsur Boron.
Air
kelas 1 adalah baik untuk irigasi bagi hampir semua jenis-jenis tanaman pada
keadaan normal.
Air
kelas 2 adalah air irigasi yang sesuai bagi sebagian besar tanaman, akan tetapi
mungkin kurang baik bagi jenis-jenis tanaman tertentu.
Air
kelas 3 merupakan air irigasi yang dianggap kurang sesuai, bahkan dapat
menghambat pertumbuhan sebagian besar jenis-jenis tanaman.
Klasifikasi
yang lebih terperinci dikemukakan oleh Scofield, dimana air irigasi digolongkan
menjadi 5 kelas berdasarkan tingkat daya hantar listrik (DHL), kadar garam
total, persentase Natrium, kadar ion-ion chlorida dan sulfat, serta kandungan
unsur boron.
Air
irigasi kelas 1 sampai kelas 3 merupakan air irigasi dengan sifat dan kualitas
air yang sangat baik, baik dan agak baik. Kelas 4 dan kelas 5 adalah air
irigasi dengan sifat dan kualitas yang kurang baik dan tidak sesuai bagi
keperluan pertanian dan pertumbuhan tanaman pada umumnya.
0 Response to "Kualitas Air Irigasi Berdasarkan Pada Tingkat Daya Hantar Listrik (Dhl), Kadar Garam Total, Persen Natrium dan Kadar Unsur Boron"
Posting Komentar