Sifat
dan kualitas air irigasi sangat berpengaruh terhadap keadaan tanah dan
pertumbuhan tanaman.
Untuk
menghindari pengaruh buruk air irigasi terhadap tanah dan tanaman yang mendapat
air irigasi, harus dilakukan analisa untuk mengetahui jumlah dan kualitas sumber
air irigasi.
Analisa
umumnya dilakukan dengan mengambil contoh atau sampel air yang berasal dari
lapangan. Analisa terhadap contoh air dilakukan untuk mengetahui kandungan
zat-zat terlarut, sifat-sifat lumpur dan pH air.
Kriteria
terhadap kandungan zat terlarut yang membahayakan terhadap tanah dan tanaman
meliputi, (1) garam total, (2) kation dan anion dan (3) unsur-unsur mikro
beserta lumpur yang dibawanya.
1. Kadar garam total
Penilaian
terhadap garam total dapat dinyatakan sebagai tingkat daya hantar listrik (DHL)
dengan satuan micro-mhos/cm atau sebagai kadar garam total dengan satuan part
per million (ppm). Kadar garam total merupakan kriteria tunggal yang terpenting
dalam penilaian sifat dan kualitas air irigasi. Hal ini disebabkan karena tingkat
salinitas larutan tanah pada dasarnya ditentukan oleh salinitas air irigasi.
Dengan demikian maka pertumbuhan tanaman dapat dihambat oleh kadar garam total
daripada air irigasi. Kadar garam total dinyatakan dalam satuan ppm atau
sebagai tingkat daya hantar listrik (DHL) dalam satuan micro-mhos per cm.
2. Penilaian terhadap
kation dan anion
Salah
satu kreiteria kualitas air irigasi adalah penilaian terhadap kation dan anion,
khususnya kadar Na+ dan perbandingannya terhadap kation-kation lain. Terdapatnya
unsur Natrium (Na+) dalam air irigasi dan tanah dalam bentuk yang dapat
dipertukarkan meskipun dalam kadar yang sangat rendah dibanding dengan
kation-kation yang lain, dapat mengakibatkan perubahan keadaan fisik dan
kimiawi dalam tanah. Suatu indeks bahaya yang dapat ditimbulkan oleh kadar Na+
dalam bentuk persen Na dan bandingan adsorpsi natrium (SAR).
3. Unsur-unsur mikro
dalam air irigasi
Adanya
unsur-unsur mikro dalam air irigasi, khususnya kadar Boron, Cldan
SO42-dinyatakan dalam satuan ppm. Sedangkan kadar aluminium, besi dan lain-lain
dinya-takan dalam mg/liter air. Adanya unsur Boron sebagai salah satu bahan
racun tanaman dalam kadar yang relatif tinggi dalam air irigasi karena dapat
menghambat pertumbuhan tanaman.
Pada
air sungai, umumnya tidak terdapat bahan-bahan beracun lain selain Boron yang
mungkin terdapat dalam jumlah yang tinggi, akan tetapi dari berbagai bahan
buangan industri yang disalurkan ke sungai dapat sangat merugikan pertumbuhan
tanaman. Untuk itu, sebelum digunakan sebagai air irigasi, kualitasnya,
khususnya Boron harus dianalisa.
0 Response to "Kriteria / Ciri-ciri Zat Terlarut Yang Dapat Membahayakan Tanah Dan Tanaman"
Posting Komentar