Efek / Dampak Negatif Pemanfaatan Air Tanah Sebagai Sumber Irigasi

Selain memiliki manfaat yang sangat berharga, penggunaan air tanah sebagai sumber air irigasi haruslah juga dapat menimbulkan dampak negatif di masa depan, terutama jika pengambilan air tanah dilakukan secara berlebihan.

Beberapa dampak negatif akibat pemanfaatan air tanah yang berlebihan antara lain;

1. Mengeringnya sumber air tanah.

Ketersediaan air tanah sangat tergantung pada proses pengisian kembali (recharge), dan ini merupakan proses alamiah yang sangat tergantung pada kondisi iklim, terutama curah hujan. Jika pengambilan air tanah jauh melebihi kapasitas pengisian kembali, maka akan terjadi pengurangan volume air tanah dan hal ini akan berdampak pada penurunan tekanan air tanah.

Penurunan permukaan air tanah dan penurunan tekanan air tanah akan berakibat pada penurunan kapasitas pemompaan dan apabila kejadian penurunan ini melebihi suatu batas tertentu maka selain fungsi pemompaan akan hilang, pada kondisi yang ekstrem maka air tanah akan menjadi kering. Hal ini merupakan efek negatif akibatnya pemompaan air tanah dilakukan secara berlebihan, dimana jumlah air yang diambil melalui pemompaan melebihi kemampuan pengisian kembali.

Untuk mencegah mengeringnya sumber air tanah, beberapa tindakan harus dilakukan, antara lain:

     Pengambilan air tanah sebaiknya dilakukan secara seimbang dengan pengisiannya kembali;
     Pada lapisan yang dangkal pengambilan air tanah melalui pemompaan hendaknya dibatasi;
     Pada lapisan yang dangkal dengan kemampuan pengisian kembali yang besar dan kecepatan sirkulasi air tanahnya tinggi pemompaan memang dapat dilakukan secara besar, namun demikian pemompaan air tanah tersebut hendaknya dilakukan sampai batas maksimal tertentu saja, untuk menjamin konservasi air tanah di daerah itu.

2. Penurunan tanah.

Pemompaan atau pengambilan air tanah tertekan yang dilakukan secara sembarangan pada akhirnya dapat menimbulkan penurunan tanah. Pengambilan air tanah di daerah dekat sungai, harus dilakukan secara seksama. Jika di daerah dekat laut menunjukkan terdapatnya lapisan liat tebal sebagai akibat pengendapan di daerah tersebut, maka pengambilan air tanah yang berlebihan pasti akan mengakibatkan penurunan tanah yang cukup besar.

3. Masuknya air laut ke daerah air tawar (intrusi).

Penurunan permukaan air tanah dan penurunan tekanan air tanah yang terus menerus selain dapat mengakibatkan penurunan tanah, juga akan mengakibatkan penerobosan air laut ke dalam air tanah.

Air laut yang terdapat atau telah berada dibawah akuifer, jika berlangsungnya pemompaanair tanah yang menyebabkan permukaan airnya lebih rendah dari permukaan air laut, biasanya segera masuk lebih ke dalam menuju sumur-sumur atau bagian daratan, terlebih lagi kalau akuifernya tidak tebal.

Kerugian akibat penerobosan air asin ini tidak hanya akan diderita oleh manusia dan tumbuh-tumbuhan saja (air minum, air bagi pertumbuhan dan perkembangan tanaman termasuk kepentingan peternakan dan perikanan darat) tetapi juga oleh berbagai industri dan bangunan, karena itu pemompaan air tanah bebas di daerah yang berdekatan dengan pantai hendaknya dibatasi sampai pada besar maksimal tertentu.

Masuknya air laut ke darat akan terjadi pula jika air tanah terkekang yang berada di pantai, terutama yang berada di mulut akuifer di laut, bertekanan lebih rendah dari tekanan air laut. 

Sehubungan dengan kecepatan sirkulasi air tanah terkekang di lapisan yang dalam lebih rendah, maka penerobosan air asin tersebut hanya berlangsung perlahan-lahan, namun demikian pengaruhnya terhadap berbagai kehidupan akan terasa demikian besar karena akuifer itu besar. Kecepatan penerobosan terasa demikian besar, jika air tanah itu berupa air celah. 

0 Response to "Efek / Dampak Negatif Pemanfaatan Air Tanah Sebagai Sumber Irigasi "

Posting Komentar