Pada
pengelolaan sungai atau DAS indikator paling memungkinkan adalah melihat
kondisi tata airnya.
Yang
dimaksud indikator air kondisi tata air yang meliputi:
•
Indikator
kuantitas air. Kondisi kuantitas air ini sangat berkaitan dengan kondisi tutupan
vegetasi lahan di DAS yang bersangkutan. Bila tutupan vegetasi lahan DAS yang
bersangkutan berkurang dapat dipastikan perubahan kuntitas air akan terjadi.
Sehingga setiap pelaksanaan kegiatan yang bermaksud mengurangi tutupan lahan
pada suatu tempat maka harus diiringi dengan usaha konservasi. Indikator ini
dapat dilihat dari besarnya air limpasan permukaan maupun debit air sungai.
•
Indikator
kualitas air. Kondisi kualitas air disamping dipengaruhi oleh tutupan vegetasi
lahan seperti pada kondisi kuantitas, tetapi juga dipengaruhi oleh buangan
domestik, buangan industri, pengolahan lahan, pola tanam, dan lain-lain. Dengan
demikian bila sistem pengelolaan limbah, pengolahan lahan, dan pola tanam dapat
dengan mudah diketahui kejanggalannya dengan melihat indikator kualitas air.
Kualitas air ini dapat dilihat dari kondisi kualitas air limpasan, air sungai
ataupun air sumur.
•
Indikator
perbandingan debit maksimum dan minimum. Yang dimaksud disini adalah
perbandingan antara debit puncak maksimum dengan debit puncak minimum sungai
utama (di titik outlet DAS). Indikator ini mengisyaratkan kemampuan lahan untuk
menyimpan. Bila kemampuan menyimpan air dari suatu daerah masih bagus maka
fluktuasi debit air pada musim hujan dan kemarau adalah kecil. Kemampuan
menyimpan air ini sangat bergantung pada kondisi permukaan lahan seperti
kondisi vegetasi, tanah, dan lain-lain.
•
Indikator
muka air tanah. Indikator ini dapat dilihat dari ketinggian muka air tanah di
suatu lahan. Indikator muka air tanah ini mengisyaratkan besarnya air masukan
ke dalam tanah dikurangi dengan pemanfaatan air tanah. Yang mempengaruhi
besarnya air masuk kedalam tanah adalah vegetasi, kelerengan, kondisi tanahnya
sendiri, dan lain-lain. Ketinggian muka air tanah ini dapat dilihat dari
ketinggian muka air tanah dalam (aquifer) ataupun ketinggian air tanah dangkal
(non-aquifer).
•
Indikator
curah hujan. Besarnya curah hujan suatu tempat sangat dipengaruhi oleh kondisi
klimatologi daerah sekitarnya, sedangkan kondisi klimatologi ini dipengaruhi
perubahan tutupan lahan, ataupun aktifitas lainnya. Sehingga bila terjadi
perubahan secara besar pada tutupan lahan maka akan mempengaruhi klimatologi
dan juga curah hujan yang terjadi.
0 Response to "Macam-macam Indikator Kondisi Tata Air"
Posting Komentar