Beberapa
variabel sifat kimia sumber air sungai yang perlu dianalisis untuk ukuran
kualitasnya, yaitu:
•
pH.
pH menunjukkan tingkat keasaman air yang dapat ditunjukkan dengan kertas
indikator atau kertas lakmus
•
Skala
pH berkisar antara 0-14, dengan kisaran sebagai berikut, (1) pH 7= netral, (2)
pH <7= asam dan (3) pH >7= basa
•
pH
6.5-8.2 merupakan kondisi optimum untuk makhluk hidup. pH yang terlalu asam
atau terlalu basa akan mematikan makhluk hidup.
•
pH
dapat berubah antar musim, bahkan antar jam dalam satu hari.
Alkalinitas
•
Pengukuran
alkalinitas dilakukan untuk mengetahui kemampuan sungai dapat bertahan akibat
perubahan pH. Pada ekosistem air tawar, nilai alkalinitas berkisar antara
20-200 ppm.
Hardness (Kekerasan
air)
•
Hardness
menunjukkan total konsentration kation di dalam air, terutama kalsium (Ca2+ ),
magnesium (Mg2+), besi (Fe2+) dan mangan (Mn2+ ). Tingginya konsentrasi
kation-kation tersebut dapat menjadi permasalahan untuk air yang dikonsumsi.
Nitrat, Nitrit dan
Amonia
•
Merupakan
bentuk unsur nitrogen yang terdapat di dalam air
•
Berasal
dari pupuk yang larut, kotoran hewan, dan lain-lain
•
Berfungsi
sebagai hara atau pupuk untuk tanaman air
•
Kandungan
yang tinggi di dalam air akan meningkatkan pertumbuhan dan aktivitas tumbuhan
air sehingga kandungan oksigen di dalam air semakin berkurang dan menyebabkan
hewan air sulit berkembang bahkan mati. Peristiwa ini disebut eutrofikasi.
•
Kandungan
yang tinggi di dalam air minum sangat berbahaya pada bayi, karena hemoglobin
darah terikat oleh Nitrat, sehingga menyebabkan darah pada bayi kekurangan
oksigen. Akibatnya bayi menjadi rentan terhadap penyakit hemoglobinosa.
Fosfat
•
Merupakan
bentuk dari unsur fosfor yang terdapat di dalam air
•
Berasal
dari detergent sisa cucian, kotoran hewan, pupuk yang terlarut, dan lain-lain
•
Berfungsi
sebagai hara untuk tanaman air, dan dapat mengakibatkan proses eutrofikasi
Oksigen
terlarut/Dissolved Oxigen (DO)
•
Merupakan
oksigen yang ada di dalam air
•
Berasal
dari oksigen di udara dan hasil fotosintesis tumbuhan air
•
Sangat
dibutuhkan dalam kehidupan hewan dan tumbuhan air
•
Kandungan
oksigen di dalam air lebih sedikit dibandingkan dengan di udara
•
Kandungan
oksigen pada air yang bergerak lebih banyak dibandingkan dengan air yang
tergenang
•
Kandungan
oksigen berbeda antar musim, bahkan antar jam dalam satu hari, dan berubah
sesuai dengan suhu dan ketinggian tempat
•
Kekurangan
oksigen akan menyebabkan tumbuhan atau hewan air sulit untuk berkembang
Biological Oxygen Demand (BOD)
•
BOD
ialah jumlah oksigen yang digunakan mikroorganisme (bakteri) untuk menguraikan bahan-bahan
organik di dalam air
•
Jumlahnya
tergantung pada pH, suhu, jenis mikroorganisme dan jenis bahan organik dan
inorganik di dalam air
•
Sumber
BOD daun-daun dan potongan kayu pada air tergenang, tumbuhan atau hewan yang
sudah mati, kotoran hewan, dan lain-lain
•
Semakin
tinggi BOD, semakin cepat oksigen di dalam air habis, sehingga akan membawa
dampak negatif bagiperkembangan makhlukhidup yang ada di dalam air
Kandungan Coliform
•
Coliform
adalah bakteri yang terdapat di dalam saluran pencernaan dan membantu proses
pencernaan
•
Dapat
berada di dalam sungai melalui perantara seperti mamalia, burung atau
saluran-saluran pembuangan
•
Bersifat
non patogenik
•
Keberadaannya
merupakan petunjuk bahwa pada sungai tersebut telah terdapat kotoran yang
kemungkinan mengandung mikroba pathogen.
•
Apabila
kandungan coliform > 200 koloni per 100 ml air menunjukkan bahwa kemungkinan
telah terdapat mikroorganisme pathogen pada air tersebut
Daya hantar listrik
(DHL)
•
Daya
hantar listrik adalah kemampuan air untuk menghantarkan listrik
•
Menunjukkan
adanya bahan kimia terlarut seperti NaCl
•
Konduktivitas
air dapat meningkat dengan adanya ion-ion logam berat yang dilepaskan oleh
bahan-bahan polutan Danau dan waduk
0 Response to "Macam-macam Karakteristik Sifat Kimia Sumber Air Sungai"
Posting Komentar