Macam-macam Jenis Limbah Bahan Makanan Tambahan

Bahan makanan tambahan selain makanan yang didapat dari lingkungan tempat tinggal kita juga berasal dari bahan kimia. Bahan makanan tambahan adalah suatu zat atau bahan yang disengaja ditambahkan saat pembuatan atau mengolah makanan.

Tujuannya adalah agar diperoleh karakteristik tertentu yang menarik selera makan sesuai yang diinginkan.

Berbagai bahan makanan tambahan antara lain berupa zat pewarna, zat pengawet, pemanis, penyedap rasa atau aroma, bahan pembentuk serat, anti oksidan untuk mencegah bau tengik, zat anti kempal untuk mencegah penggumpalan pada bahan tepung, pengaturan ke asaman, bahan pemutih, bahan perenyah dan pengisi yang membuat makanan renyah dan zat pemantap.

Agar bahan makanan tambahan tersebut aman dikonsumsi perhatikan dengan saksama kemasan yang digunakan.

Dua ciri pokok yang dapat diacu adalah:

(a)  terdaftar dan diketahui oleh lembaga resmi yang berwenang, misalnya balai penelitian obat dan makanan (POM) dan kehalalannya dari Majelis Ulama Indonesia (MUI). Hal ini dapat dilihat pada label dan memuat tanggal kadaluwarsa
(b) Penggunaan bahan tambahan makanan tidak melebihi batas penggunaan yang ditentukan. Jenis bahan makanan yang seringkali terdapat pada produk makanan yang beredar di masyarakat perlu mendapatkan percermatan yang sebaik-baiknya.

Pemakaian zat pewarna pada umumnya bertujuan untuk memperbaiki tampilan bahan makanan sehingga menarik perhatian pada jenis makanan maupun minuman yang dijual bebabs.

Zat pengawet juga banyak dipergunakan para produsen makanan yang tujuannya untuk mencegah atau menghambat tumbuhnya bakteri pada makanan atau minuman. Maksudnya antara lain pada produk tersebut tidak terjadi pembusukan, pengasaman, kerusakan bahan makanan atau minuman akibat peruraian bahan kimia dalam makanan.

Pemanis juga seringkali ditambahkan dengan tujuan untuk mendapatkan rasa manis atau membantu mempertajam penerimaan lidah manusia saat dimakan atau diminum. Penyedap rasa dan aroma merupakan bahan untuk mempertegas rasa sehingga manarik minat atau selera makan. Bahan ini juga dapat menambah aroma makanan serta menambah dorongan untuk memakan atau meminumnya.

Ada kalanya bahan yang ditambahkan bertujuan untuk pembentuk serat. Lewat bahan tertentu makanan yang disajikan tampak lebih berserat sehingga mudah dikunyah dan dirasakan oleh lidah dalam mulut kita. Tambahan lain yang juga banyak disertakan adalah penambahan zat antioksidan yang tujuannya agar bahan makanan tidak mudah menjadi tengik.

Antioksidan ini juga bertujuan untuk mencegah atau menghambat bau atau rasa tengik pada produk tertentu, misalnya minyak goreng. Bahan anti kempal juga banyak dijumpai pada makanan terbuat dari tepung. Bahan anti kempal ini dimaksudkan untuk mencegah penggumpalan pada bahan makanan yang dikemas. Bahan yang berbentuk tepung seringkali mudah menyerap air sehingga menggumpal dan untuk meniadakan penggumpalan ini dipakai bahan anti kempal.

Pengaturan keasaman berupa bahan yang dimanfaatkan untuk menurunkan derajad keasaman dari makanan. Pengasaman ini dimaksudkan untuk penegas rasa dan aroma serta dapat mencegah mencegah sisa rasa asam. Sisa rasa asam ini seringkali tidak disukai oleh konsumen. Pada batas-batas tertentu rasa asam juga dikehendaki oleh konsumen, sehingga perlu pengaturan tingkat keasamannya.

Pengaturan tingkat keasaman yang bertujuan untuk mempertahankan derajad keasaman antara lain menggunakan asam sitrat, asam fosfat pada produk minuman. Penetral digunakan untuk menurunkan derajad keasaman dari produk makanan dan minuman. Pendapar digunakan untuk membuat makanan supaya tidak terlalu asam atau terlalu basa. Bahan yang digunakan antara lain kalsium glukomat.

Pada bahan makanan tertentu seringkali memanfaatkan bahan pemutih. Pemutih atau pematang adalah bahan tambahan makanan yang dapat bersifat oksidator sehingga dapat menghilangkan bercak-bercak pada
produk makanan. Pemutih ini juga seringkali dimanfaatkan untuk meningkatkan daya kembang pada tepung serta mematangkan tepung dan memperbaiki mutu pemanggangan.

Lewat pemutih juga bertujuan untuk memperbaiki penampilan bahan makanan yang tersaji, khususnya bahan makanan terbuat dari tepung. Perenyah dan pengisi merupakan bahan tambahan makanan yang dapat membut makanan tetap renyah. Bahan perenyah ini pada umumnya ditambahkan pada produk buah-buahan, acar, asinan dan sebagainya.

Zat pemantap merupakan bahan tambahan makanan yang dapat mengikat ion logam sehingga memantapkan warna, aroma dan serat makanan. Uraian di atas di satu sisi produk kimia dapat menarik perhatian mata, indera pencecap dan keinginan untuk menikmati makanan dengan enak. Keinginan semacam ini merupakan hal yang lumrah, dan terjadi pada tingkat golongan sosial budaya manapun juga.

Namun demikian hal yang perlu mendapatkan perhatian adalah segi-segi yang berkaitan dengan keamanan pangan dan dampak kesehatan yang seringkali muncul. Di sinilah perlunya perhatian pihak-pihak yang terkait untuk selalu memperhatikan keamanan pangan bagi warga negaranya. Dengan keamanan pangan yang memadai maka generasi masa depan dapat diharapkan tumbuh dan berkembang secara baik. 

0 Response to "Macam-macam Jenis Limbah Bahan Makanan Tambahan "

Posting Komentar